Catatan Sebuah Goresan

Selamat Datang Di Blog Saya!

Laman

Senin, 07 November 2011

Tweet Terakhir (touching story)








Gladit adalah murid di sebuah SMA swasta di Ibu kota, dia salah satu murid terpandai, pintar bergaul, eksis, sering menang perlombaan mewakili sekolahnya dan ia juga Digandrungi kaum hawa di Sekolahnya. Banyak perempuan yang tergila – gila pada Gladit, karena selain ia pandai, ia juga memiliki wajah manis, postur tubuh ideal dan sifatnya pun ramah kepada siapa saja.
            Tetapi dibalik kelebihannya itu, diam diam dia sangat setia kepada pacarnya Poppy.  Poppy adalah seorang gadis berwajah imut namun cerewet, cemburuan, manja dan Kekanak kanakan. Meskipin begitu, Gladit sangat sayang pada Poppy. Gladit sangat menuruti Poppy, dia selalu ingin mengerti Poppy walaupun kadang Poppy sudah dikasih Hati minta jantung, Tetapi Gladit sangat sabar terhadap Poppy, karena ia mengerti bahwa Poppy jalan pikirannya masih kekanak-kanakan, tapi bagi Gladit Poppy adalah makhluk terindah yang pernah ia dapatkan.
            Pernah pada suatu hari dimana Poppy pada saat itu sedang PMS, dan dia lupa membawa pembalut cadangan, dan pada saat Poppy menuliskan tugas yang diberi guru ke papan tulis untuk dikerjakan (karena Poppy Sekertaris di kelasnya) tiba – tiba tembus tanpa diduga duga, teman – teman cowoknya pun menertawainya dan Poppy pun langsung lari sekencang kencangnya ke toilet wanita yang posisinya tepat di samping kelasnya. Teman dekatnya Poppy yang bernama Rania langsung BBM Gladit Yang sedang mengikuti lomba Cerpen antar Sekolah Tingkat Nasional.
“Gladit, Poppy dit!”
“Poppy kenapa Ran?”
“Tembus! dia lupa bawa pembalut!”
“HAH? Yaudah deh, gue lagi lomba nih di SMA Pintu Harapan, tapi tunggu deh biar gue minta didis sama jurinya biar lomba gue ke cancel.”
“yaudah dit! Cepetan, kasihan Poppy.”
“Okay Ran gue OTW ke sekolah.”
Tidak lama kemudian Gladit meminta diskualifikasi dari perlombaan dan segera menuju Minimarket untuk membeli Pembalut sebelum ia menuju ke sekolah. Sampai di mini market dia langsung membeli Pembalut wanita, untungnya sepi jadi yang menertawakannya hanya kasir.
            Sesampainya di Sekolah, ia membeli Rok wanita di Koperasi terlebih Dahulu, dan menuju kelasnya Poppy,  Rania pun menunggu di depan kelas.
“Aduh Gladit lama banget si lo, kasian kan Poppy udah nunggu.”
“Ini gue udah berusaha buat secepat mungkin Ran. Yaudah nih, kasih Poppy!” (sambil nyodorin pembalut dan Rok yang baru dia beli)
“ Lo kan cowok dit? Emang lo ga malu beli beginian?”
“Udah cepet kasih Poppy! Buat nolong pacar kenapa harus malu?”
“aduh nih cowok, gilaaa, unyu aja!” kata Rania dalam hati.
            Rania pun segera menemui Poppy yang lagi kebingungan di Toilet Siswi!
“Nih Pop!” (sambil memberi pembalut dan rok)
“Aduh Thanks banget Ran, lo emang sahabat gue.”
“Jangan bilang makasih sama gue! Gue mah Cuma perantara.”
“Lah terus yang ngasih ini siapa?”
“Si Gladit .”
“Hah, dia kan lagi Lomba?”
“iya, tapi tadi gue ngehubungin dia, dia minta Didiskualifikasi sama Jurinya. Buat bawain lo begituan. ”
“hah? Oon banget sih si Gladit! Dia kan lomba. Gue kan pulang nanti juga bisa.”
“issh Poppy, udah di bela belain bukannya makasih malah ditolol tololin si Gladitnya.” Kata Rania dalam Hati.
“Udah lo cepetan ganti, dan buruan balik ke kelas!” kata Rania sambil meninggalkan Toilet dan menuju ke kelas.
Setelah selesai mengganti semuanya, Poppy menemui Gladit yang sedang menyiapkan buku buku untuk pulang.
“Gladit!” panggil Poppy dari luar
Gladit pun langsung menghampiri Poppy dengan membawa tas selempangnya.
“Kenapa say?” kata Gladit
“lo mau kemana? Kan belum waktunya pulang?” Tanya Poppy heran
“aku di Skors gara gara malu maluin nama sekolah, aku minta didis dari perlombaan dan pas jurinya belum ngasih izin aku langsung cabut terus otw ke sini. Terus tadi Jurinya telpon Kepala sekolah katanya aku pulang tanpa alasan terus tadi pas aku di Tanya Tanya kepala sekolah aku jawab jujur aja kalo aku mau nolongin kamu.” Kata Gladit sambil memelas.”
“Lagian Lo bego banget sih, ketahuan lagi lomba! Malah cabut, lagian kan disini ada Mang Sarmin supir aku tuh di luar, aku bisa suruh dia kok. Ngapain jadi sok sok pahlawan gitu si? Rasain tuh diskors! Mana alesan ke Kepala Sekolah bawa bawa nama gue lagi, dasar pacar bego!” kata  Poppy marah marah ke Gladit.
“Tapi kan aku Cuma mau nolong kamu say.”
“Tapi liat Sikon juga lah? Orang lo lagi lomba! Terus kenapa bego pake nyebut nyebut nama gue pas dihadapan kepsek? Jadi jelek kan nama gue pasti! Dasar pacar begoooooo!” kata Poppy sambil marah besar dan meninggalkan Gladit Begitu saja.
Tetapi tiba – tiba saat Gladit ingin mengejar Poppy, Pak Gion (kepsek) memanggil Gladit kembali.
“Gladit, tolong kesini!” panggil pak Gion
“ada apa pak?” kata Gladit bertanya Tanya
“Tadi pihak pelombaan menghubungi bapak kembali, katanya Cerpen yang Kamu buat sangat Bagus dan menarik, maka mereka memutuskan untuk tidak jadi mendiskualifikasi kamu, dan kamu Menjadi juara satu disana!tetapi kamu harus kesana sekarang juga, untuk membacakan cerpen tersebut terhadap penonton dan mengambil penghargaan.” Jelas pak Gion
Gladit pun teringat, bahwa pada saat lomba dia sudah selesai 30 menit sebelum perlombaan selesai, dan sambil menunggu peserta lain selesai, ia tertidur sebentar, karena saat malam ia begadang menyelesaikan materi lomba. Dan pada saat ia tertidur Rania BBM Gladit dan Gladit dalam keadaan setengah sadar, sampai akhirnya ia memutuskan untuk didiskualifikasi. semua kejadian itu seperti terflashback kembali dalam otak gladit  pada saat itu juga.
“Baiklah pak saya akan segera kesana!” kata Gladit kepada kepsek,
 ia lalu berlari menuju mobilnya, dan segera menjalankan mobilnya ke lokasi perlombaan. Tapi apa daya, dalam perjalanan ia harus mengalami merah hijaunya lampu lalu lintas ibu kota.
Pada saat kendaraannya berhenti karena Lampu merah yang menunjukan waktu 113 detik, ia menyempatkan update tweet di jejaring social “twitter”. Tetapi tanpa terasa waktu lampu merah sudah menunjukan 10 detik terakhir, posisi mobil Gladit yang cukup jauh dari lampu merah. Tepatnya  di baris ke sepuluh dibelakang lampu merah. Lampu yang tadinya merah sudah hijau, waktu lampu hijau hanya menunjukan 30 detik, Gladit masih belum menjalankan kendaraannya karena  menunggu kendaraan – kendaraan yang di depannya jalan terlebih dahulu. Tetapi saat gladit ingin melewati lampu lalu lintas itu, waktunya tinggal 5 detik terakhir, dia segera menancap gas, tepat saat ia melewati lampu lalu lintasnya, lampu lalu lintasnya sudah memerah. Dan truk yang mengebut kencang dari arah kiri mobil Gladit, menyambar mobil Gladit dengan sangat kencangnya hingga mobil Gladit terbalik. Gladit tewas seketika ditempat karena terjepit diantara bagian bagian mobilnya. Supir Truk yang menabrak kabur dan jasad Gladit di tolong oleh warga setempat.
Warga yang menemukan Identitas Gladit yang berupa Kartu Pelajar, langsung menghubungi pihak sekolah.
Pihak sekolah pun langsung mengumumkan ke seluruh lingkungan sekolah dan melapor ke orang tua Gladit.                       
Kebetulan pada saat itu Poppy yang di kelas sedang asyik mendengarkan music sambil  melihat TimeLine Twitternya, tiba tiba harus melepas headsetnya karena speaker pengumuman berbunyi.
“PENGUMUMAN! Bismillahirahmanirahim, Inalilahi wa inallilahi Roji’un, telah berpulang ke Rahmatullah, Gladit Junior bin Abi salim,pada hari ini, karena kecelakaan. Jenazah akan dibawa hari ini ke rumah duka, bagi seluruh siswa, diharapkan pulang sekolah jangan ada yang pulang terlebih dahulu, marilah kita bersama sama mengunjungi rumah duka.”
Poppy yang mendengar pengumuman tersebut melihat TL nya dan matanya tertuju pada tweetnya Gladit yang Berbunyi :
-          “yeah nanti gue dapet uang transport perlombaan banyak nih, traktir pacar tersayang ah biar ga ngambek mulu.” 29 min ago

-          “walaupun dia sering ngambek, tapi dia nyenengin.gue sayaaaaaang banget sama pacar.” 30 min ago


-          “Hari ini gue ga jadi didis, gue juara 1 lomba cerpen. Tapi kenapa gue ga bahagia ya? Mungkin karena pacar masih ngambek. :( ” 30 min ago

Poppy pun langsung histeris, menangis kejar dikelas sambil dipeluk Rania yang memeluk erat sambil menangis juga. Tapi apa daya, semua sudah terlambat. Ngambek karena hal kecil itu pun menjadi sesal yang sangat mendalam untuk Poppy. Kini Gladit telah tiada. Poppy sangat menyesal karena belum memaafkannya karena masalah sepele, tapi apa boleh buat penyesalan memang datangnya belakangan.
Setahun setelah kepergian Gladit, Poppy sudah bisa menjadi orang yang lebih dewasa, berfikir sebelum bertindak. Menggunakan akal bukan ego nya.
Pihak sekolah pun mendapatkan penambahan pemasukan keuangan perbulannya, karena Cerpen buatan Gladit yang menjadi Cerpen Remaja Terfavorit tingkat Nasional.


Minggu, 06 November 2011

5 Orang Jenius Yang Tak Terkenal Di Negrinya Tapi Bersinar Di Negri Orang

March Boedihardjo:




















Bocah Indonesia, March Boedihardjo, mencatatkan diri sebagai mahasiswa termuda di Universitas Baptist Hong Kong (HKBU). March akan memiliki gelar sarjana sains ilmu matematika sekaligus master filosofi matematika. Karena keistimewaannya itu, perguruan tinggi tersebut menyusun kurikulum khusus untuknya dengan jangka waktu penyelesaian lima tahun(dari 2007). Ketika ditanya tentang cara beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru, March mengaku tidak pernah cemas berhadapan dengan teman sekelas yang lebih tua darinya. ”Ketika saya di Oxford, semua rekan sekelas saya berusia di atas 18 tahun dan kami kerap mendiskusikan tugas-tugas matematika,’’ kisahnya. March memang menempuh pendidikan menengah di Inggris. Hebatnya, dia masuk dalam kelas akselerasi, sehingga hanya perlu waktu dua tahun menjalani pendidikan setingkat SMA itu. Hasilnya, dia mendapat dua nilai A untuk pelajaran matematika dan B untuk statistik.Dia juga berhasil menembus Advanced Extension Awards (AEA), ujian yang hanya bisa diikuti sepuluh persen pelajar yang menempati peringkat teratas A-level. Dia lulus dengan predikat memuaskan. Dalam sejarah AEA, hanya seperempat peserta AEA yang bisa mendapat status tersebut. 



Prof Nelson Tansu:














Pria kelahiran 20 Oktober 1977 ini adalah seorang jenius. Ia adalah pakar teknologi nano. Fokusnya adalah bidang eksperimen mengenai semikonduktor berstruktur nano. Teknologi nano adalah kunci bagi perkembangan sains dan rekayasa masa depan. Inovasi-inovasi teknologi Amerika, yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari seluruh orang di dunia, bertopang pada anak anak muda brilian semacam Nelson. Nelson, misalnya, mampu memberdayakan sinar laser dengan listrik superhemat. Sementara sinar laser biasanya perlu listrik 100 watt, di tangannya cuma perlu 1,5 watt.Penemuan-penemuannya bisa membuat lebih murah banyak hal. Tak mengherankan bila pada Mei lalu, di usia yang belum 32 th, Nelson diangkat sebagai profesor di Universitas Lehigh. Itu setelah ia memecahkan rekor menjadi asisten profesor termuda sepanjang sejarah pantai timur di Amerika. Ia menjadi asisten profesor pada usia 25 tahun, sementara sebelumnya, Linus Pauling, penerima Nobel Kimia pada 1954, menjadi asisten profesor pada usia 26 tahun. Mudah bagi anak muda semacam Nelson ini bila ingin menjadi warga negara Amerika.Amerika pasti menyambutnya dengan tangan terbuka. “Apakah tragedi orang tuanya membikin Nelson benci terhadap Indonesia dan membuatnya ingin beralih kewarganegaraan? Hati Saya tetap melekat dengan Indonesia,” katanya kepada Tempo. Nelson bercerita, sampai kini ia getol merekrut mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan riset S-2 dan S-3 di Lehigh. Ia masih memiliki ambisi untuk balik ke Indonesia dan menjadikan universitas di Indonesia sebagai universitas papan atas di Asia. 



Muhammad Arief Budiman:




















Saint Louis, Missouri, Amerika Serikat. Di sebuah ruang kerja di kompleks Orion Genomic, salah satu perusahaan riset bioteknologi terkemuka di negeri itu, seorang lelaki Jawa berwajah “dagadu”—sebab senyum tak pernah lepas dari bibirnya—kerap terlihat sedang salat. anak pekerja pabrik tekstil GKBI itu sekarang menjadi motor riset utama di Orion. Jabatannya: Kepala Library Technologies Group. Menurut BusinessWeek, ia merupakan satu dari enam eksekutif kunci perusahaan genetika itu.Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari gen, pembawa sifat pada makhluk hidup. Peran ilmu ini bakal makin sentral di masa depan: dalam peperangan melawan penyakit, rehabilitasi lingkungan, hingga menjawab kebutu*an pangan dunia. Arief tak hanya terpandang di perusahaannya. Namanya juga moncer di antara sejawatnya di negara yang menjadi pusat pengembangan ilmu tersebut: menjadi anggota American Society for Plant Biologists dan—ini lebih bergengsi baginya karena ia ahli genetika tanaman—American Association for Cancer Research.Asosiasi peneliti kanker bukan perkumpulan ilmuwan biasa. Dokter bertitel PhD pun belum tentu bisa “membeli” kartu anggota asosiasi ini. Agar seseorang bisa menjadi anggota asosiasi ini, ia harus aktif meneliti penyakit kanker pada manusia. Ia juga harus membawa surat rekomendasi dari profesor yang lebih dulu aktif dalam riset itu serta tahu persis riset dan kontribusi orang itu di bidang kanker. Arief mendapatkan kartu itu karena, “Meskipun latar belakang saya adalah peneliti genome tanaman, saya banyak melakukan riset genetika mengenai kanker manusia,” ujarnya. 



Prof Dr. Khoirul Anwar:





















Dia kini menjadi ilmuwan top di Jepang. Wong ndeso asal Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, itu memegang dua paten penting di bidang telekomunikasi. Dunia mengaguminya. Para ilmuwan dunia berkhidmat ketika pada paten pertamanya Khoirul, bersama koleganya, merombak pakem soal efisiensi alat komunikasi seperti telepon seluler. Prof Dr. Khoirul Anwar adalah pemilik paten sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah seorang Warga Negara Indonesia yang kini bekerja di Nara Institute of Science and Technology, Jepang.Dunia memujinya. Khoirul juga mendapat penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada 2007. Pada paten kedua, lagi-lagi Khoirul menawarkan sesuatu yang tak lazim. Untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi, dia menghilangkan sama sekali guard interval (GI). “Itu mustahil dilakukan,” begitu kata teman-teman penelitinya. Tanpa interval atau jarak, frekuensi akan bertabrakan tak keruan. Persis seperti di kelas saat semua orang bicara kencang secara bersamaan.Dua penelitian istimewa itu mungkin tak lahir bila dulu Khoirul kecil tak terobsesi pada bangkai burung, balsam yang menusuk hidung, serta mumi Firaun. Bocah kecil itu begitu terinspirasi oleh kisah Firaun, yang badannya tetap utuh sampai sekarang. Dia pun ingin meniru melakukan teknologi “balsam” terhadap seekor burung kesayangannya yang telah mati. “Saya menggunakan balsam gosok yang ada di rumah,” kata anak kedua dari pasangan Sudjianto dengan Siti Patmi itu. Khoirul berharap, dengan percobaannya itu, badan burung tersebut bisa awet dan mengeras. Dengan semangat, ia pun melumuri seluruh tubuh burung tersebut dengan balsam gosok. Sayangnya, hari demi hari berjalan, kata anak petani ini, “Teknologi balsam itu tidak pernah berhasil.” Penelitian yang gagal total itu rupanya meletikkan gairah meneliti yang luar biasa pada Khoirul. Itulah yang mengantarkan alumnus Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung tersebut kini menjadi asisten profesor di JAIST, Jepang. 







Dr. Warsito P. Taruno:






















Dr Warsito P. Taruno, pendiri dan pemilik Edwar Technology. Belasan tahun belajar di luar negeri. Tanpa bantuan pemerintah, penelitian mereka berhasil di Tanah Air. Robot itu bernama Sona CT x001. robot yang dibekali dua lengan itu sedang memindai tabung gas sepanjang 2 meter. Di bagian atas robot, layar laptop menampilkan grafik hasil pemindaian. Selasa dua pekan lalu itu, Sona—buatan Ctech Labs (Center for Tomography Research Laboratory) Edwar Technology—sedang diuji coba. Alat ini sudah dipesan PT Citra Nusa Gemilang, pemasok tabung gas bagi bus Transjakarta. Perusahaan migas Petronas, kata Warsito, tertarik kepada alat buatannya. Kini mereka masih dalam tahap negosiasi harga dengan perusahaan raksasa milik pemerintah Malaysia tersebut. Selain Sona, Edwar Technology mendapat pesanan dari Departemen Energi Amerika Serikat. Nilai pesanan lumayan besar, US$ 1 juta atau sekitar Rp 10 miliar. Bahkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun memakai teknologi pemindai atau Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) temuan Warsito. ECVT adalah satu-satunya teknologi yang mampu melakukan pemindaian dari dalam dinding ke luar dinding seperti pada pesawat ulang-alik. Teknologi ECVT bermula dari tugas akhir Warsito ketika menjadi mahasiswa S-1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia, Universitas Shizuoka, Jepang, tahun 1991. Ketika itu pria kelahiran Solo pada 1967 ini ingin membuat teknologi yang mampu “melihat” tembus dinding reaktor yang terbuat dari baja atau obyek yang opaque (tak tembus cahaya).